Rabu, 22 Agustus 2012


Sejarah renang di Indonesia

Pada zaman mojopahit sampai kemerdekaan . olaraga renang sudah dilakukan pada masa itu, hal ini terbukti pada zaman mojopahit telah ada orang yang mengarungi sungai, bajak laut dan nelayan. Dan Sultan Hadm Wijaya berperang melawan 40 ekor buaya. Candi putrid dan taman Sari adalah  peninggalan kerajaan mojopahit dan mataram yang berupa pemandian kaum raja dan kerabatnya, yang sekarang merupakan tempat wisata.




Kemudian bangsa belanda membawa renang ke Indonesia ,bangsa Belanda membuat kolam-kolam renang Indonesia hanya untuk bangsa kulit putih raja. Sedangkan bangsa Indonesia tidak diperbolehkan berenang. Kolam renang yang di bangun adalah: Cihamelase(bandung), Cikini(Jakarta) Brantas(Surabaya), Mangarai(Jakarta), Tegalsari(Surabaya), Malang , Semarang ,Cirbon,perusahaan atau pabrik-pabrik(BPM,Stanva) Pabrik gula, tembakau, the, yang berada di medan Palembang, Cepu. Pada tahun 1940  - 1945 Renang kegiatannya berhenti karena Jepang masuk Indonesia. Tahun 1917 berdiri perkumpulan renang di bandung yang bernama Bandungse Zwembond., mempunyai 7 perkumpulan, tahun 1918 berdiri perserikatan renang Java Barat(West Java Zwembond) dan tahun 1927 berdiri East Java Zwembond(perserikatan Renang Jawa Timur) yang anggotanya meliputi kota-kota di Jawa Timur dan Solo Yogya dan Semarang yang anggotanya didomisili lebibanyak orang kulit putih. Kalo ada orang pribumi hanya terbatas pada golongan atas. Baru sesudah Jepang menduduki Indonesia,perang pribumi bermunculan. Tetepi sekitar tahun 1945 – 1948, renang Indonesia mengalami kemunduren lagi. Sebab Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdrkaannya.Fade FOR I tahun 1948 di. Solo, Renag sudah dimasukkan kedalam acara pertandingan.

Fade tatiran 1951 berdirilah( Perserikatan Prenang seluruh Indonesia ) yang di ketuai oleh Dr.Perwosoedarmo. Tahun 1952 PBSI di terima sebagai anggota FINA dan pada tahun itu Indonesia mengirimkan perenenang ke oliympiade di Helsinki (ke15). Tahun 1956 Indonesia mengirimkan perenang, Rio Tebing, Malta Gulton, dan Habib Nasution ke Olympiade Melbourne (ke 16). TAhun 1956 PBSI di rubah menjadi PRSI. Tahun 1962 Indonesia mengirimkan regu renang di Asia Games III di Tokyo. Tahun 1962 tim renang Indonesia kuat sekali, karena menjadi tuan rumah Asia Games ke IV (Jakarta). Tahun 1965-1967, renang Indonesia mengalami kemunduran lagi. Baru tahun1969 diadakan PON ke VII di Surabaya.

Perkembangan renang sampai saat ini dari sisi jumlah pembangunan kolam, perkumpulan dan nomor-nomor pertandingan renang mengalimi peningkatan dan penambahan jumlah termasuk ukuran kolam renang yang bersetandar nasional maupun internasional semula panjang kolam hanya 50 m  sekarang panjang kola ada juga yang 25 m.